Selasa, 07 Februari 2012


WARGA SEKITAR GUNUNG SADAHURIP “RESAH

Rabu, 23/11/2011 – 18:22
GARUT, (PRLM).- Warga di sekitar Gunung Sadahurip Kab. Garut yang disebut-sebut mengandung bangunan piramida di bagian perutnya, kini merasa resah dengan adanya aktivitas penelitian yang dilakukan berbagai pihak di lokasi tersebut. Pasalnya, penelitian tersebut tak pernah bersikap transparan akan tujuan penelitian maupun hasil sementara yang didapat.
Ditemui di salah satu kampung terdekat dengan puncak Gunung Sadahurip di Kp. Cicapar Pasir Desa Sukahurip Kec. Pangatikan, Rabu (23/11), seorang warga bernama Dana (60) mengaku, kerap melihat sejumlah orang melakukan penelitian di bukit yang biasa digarapnya untuk lahan pertanian. “Sering kedatangan orang yang meneliti, tapi tidak tahu mau diapakan Gunung Sadahurip ini,” katanya.
Seperti diberitakan “PRLM” sebelumnya, berbentuk mengerucut mirip piramida, Gunung Sadahurip yang dapat ditempuh melalui Desa Sukahurip Kec. Pangatikan Kab. Garut, banyak didatangi peneliti dalam maupun luar negeri. Gunung tersebut dikenal warga sebagai gunung keramat dan digunakan sebagai tempat bercocok tanam untuk kehidupan masyarakat sehari-hari.
Letak Gunung Sadahurip di sebelah timur Kampung Cicapar, Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan Garut, dan sebelah barat Kampung Sindang Galih Desa Sindang Galih Kecamatan Karangtengah. Gunung tersebut juga dikenal dengan sebutan Gunung Putri yang memiliki bentuk piramida dengan empat sisi dan sudut lancip yang terbentuk jelas.
Menurut Dana, jika hendak dilakukan penggalian, maka dikhawatirkan akan merugikan masyarakat sekitar. “Kalau digali, nanti bagaimana kalau terjadi longsor. Lagipula, selama ini bukit itu digarap warga untuk kebutuhan sehari-hari, kalau digunakan macam-macam apalagi merugikan masyarakat mending tidak usah,” ucapnya.
Kepala Dusun Cicapar Pasir Nahrudin (58) mengaku, dirinya kerap mengantar para pihak yang meneliti Gunung Sadahurip sampai ke puncak. “Sedikitnya ada 5 tim peneliti yang berbeda, saya juga tidak tahu darimana. Hanya disuruh nganter saja,” tuturnya.
Menurut dia, para peneliti tersebut membawa perangkat elektronik untuk melakukan pemeriksaan uji geolistrik dan uji karbon di lokasi puncak gunung. “Bahkan, mereka juga menggali lubang dengan kedalaman sekitar 3 meter ke arah perut gunung. Sekarang, lubang itu dibiarkan saja,” ucapnya.
Pada bagian puncak gunung kini terdapat dua lubang tanah menganga kedalaman dengan dua meter dan diameter 1,5 meter yang digali oleh para peneliti. “Kami tidak tahu untuk apa lubang tanah tersebut,” ujarnya.
Sekitar 2 minggu lalu, kawasan tersebut kembali kedatangan peneliti orang asing. “Mereka tidak bilang darimana, cuman minta antar saja. Tapi, saya tidak ngerti jadinya dibiarkan saja pergi ke puncak sendiri,” katanya.
Dia mengaku, salah satu rombongan dari Staf Ahli Kepresidenan RI bidang Sosial dan Bencana, mengatakan kepada tokoh setempat bahwa gunung tersebut diperkirakan berusia 75 abad. “Kata mereka, di gunung ini terdapat kekayaan yang masuk peringkat ke-12 dunia. Entah apa maksudnya, warga di sini betul-betul tidak mengerti,” tuturnya.
Menanggapi hal itu Kepala Desa Sukahurip Ayi Yana mengatakan, Gunung Sadahurip sudah diteliti sejak 2008. “Mereka datang ke sini dengan maksud tersembunyi. Saya cuma dapat keterangan dari tim Staf Ahli Kepresidenan yang bernama Pak Pur dan Pak Depta bahwa mereka memeriksa sesar gempa,” katanya.
Namun, Ayi mendapat informasi lewat internet bahwa di dalam Gunung Sadahurip terdapat piramida. Jika hal itu dapat terbukti, maka dapat mengubah sejarah dunia dan mencatat bahwa peradaban dimulai di Indonesia.
“Saat saya tanyakan hal itu ke tim Presiden SBY tersebut, mereka cuma jawab,’Ya, mudah-mudahan saja’. Jelas, saya semakin bingung,” ujarnya.
Apalagi, dirinya kerap dipertanyakan oleh masyarakat sekitar mengenai penelitian yang kerap dilakukan pihak luar di Sadahurip. “Saya juga kecewa kepada para peneliti yang tidak pernah permisi dulu untuk melakukan penelitian. Setelah saya datangi langsung, baru mereka bilang ada penelitian. Harusnya, tujuan penelitian dan hasilnya juga dipaparkan kepada kami sebagai aparat pemerintahan setempat. Tapi, para peneliti itu malah tertutup,” ucapnya.
Rumor beredar, para peneliti memeriksa kandungan gunung yang diyakini terdapat emas, uranium, maupun kekayaan alam lainnya. Kemudian, mereka juga bilang mau menyiapkan infrastruktur sampai ke Gunung Sadahurip dengan membangun jalan selebar 9 m dan menghabiskan dana Rp 70 miliar lebih. Kalau disebut daerah sesar gempa berarti daerah rawan bencana, tapi kenapa mereka sampai mau bikin jalan dengan anggaran besar segala,” tuturnya.
Dia berharap, para penelitia yang datang ke Sadahurip mau bersikap terbuka kepada masyarakat sekitar. Sebab, penelitian tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat dan berharap tidak mengganggu kehidupan mereka sehari-hari. (A-158/A-89)***

Gunung Sadahurip Kampung Cicapar Kacamatan Pangatikan – Garut.
lamun di tingali mirip piramid atawa sok di sebut gunung aseupan lantaran mirip siga paranti ngasakan sangu ( aseupan ) tapi ku pakar geologi di sebut sebut Piramid anu lengit di masa peradaban Atlantis …eeemmm menarik oge…tapi masih perlu di buktikeun lamun ieu gunung ngabentuk karna di handapna aya piramid.hoyong lebih seru ceritanya kunaon para ahli geologi nyebutna Piramid coba (Baca: Nusantara Memendam Atlantis?)atawa emang cuma mirip piramid…..he..he…he

PENELITIAN: MEMANG ADA PIRAMID DI GUNUNG SADAHURIP

Penelitian: Memang Ada Piramid di Gunung Sadahurip
Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial Andi Arief mengatakan, di Desa Sadahurip Kabupaten Garut ditemukan sebuah bangunan purba yang terkubur. – inilah.com
Oleh:
Jabar – Kamis, 24 November 2011 | 10:25 WIB
INILAH.COM, Jakarta – Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial Andi Arief mengatakan, di Desa Sadahurip dekat Wanaraja Kabupaten Garut, Jawa Barat, ditemukan sebuah bangunan purba yang terkubur.
Andi Arief menjelaskan tim katastropik purba telah mendapatkan gambaran bentuk bangunan tersebut seperti piramida, melalui foto satelit IFSAR, geolistrik, dan berbagai survei.
Umur bangunan yang terpendam diduga lebih tua dari Piramida Giza, Mesir. Tim katastropik purba telah meneliti secara intensif dan uji carbon dating untuk memperkirakan umur bangunan itu.
“Kita sudah pastikan bangunan itu bentuknya mirip piramida. Ditengarai ada satu pintu untuk masuk ke bangunan tersebut, kita terus lakukan penelitian,” kata Andi Arief kepada INILAH.COM, Kamis (24/11/2011).
Sekadar catatan, Piramida Giza selama ini dikenal sebagai piramida tertua dan terbesar dari 3 piramida yang ada di Nekropolis Giza.
Tim Katastropik Purba akan terus berkoordinasi dengan bidang kepurbakalaan, antropologi, arkeologi, pakar budaya, ahli sejarah dan lainnya. Di samping itu, juga akan terus berkoordinasi lintas ilmu kebumian sehubungan dengan temuan-temuan sejarah bencana-bencana lokal dan global untuk dicari mitigasinya.

ADA PIRAMIDA MESIR DI GUNUNG SADAHURIP?

Ada Piramida Mesir di Gunung Sadahurip?
Gunung Sadahurip yang tampak membentuk Piramida di kawasan Kecamatan Pangatikan dan Karangtengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah kesekian kalinya diteliti. – blogspot.com
Oleh:
Jabar – Selasa, 22 November 2011 | 12:13 WIB
INILAH.COM, Garut – Gunung Sadahurip yang tampak membentuk Piramida di kawasan Kecamatan Pangatikan dan Karangtengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah kesekian kalinya diteliti.
Tetapi belum ada laporan terdapat peninggalan bersejarah. “Di gunung yang bentuknya seperti Piramida ini sudah lebih dari 10 kali diteliti, tapi kita belum mendapatkan laporan hasil dari penelitian itu,” kata Sekretaris Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Sarif Hidayat, Selasa.
Penelitian Gunung Sadahurip yang bentuknya terlihat mengkerucut atau seperti Piramida dari daerah manapun, sudah mulai diteliti sejak tahun 2008.
Terakhir penelitian sebulan lalu dilakukan oleh tim peneliti dari LIPI selama lima hari, namun pihak desa belum mendapatkan hasil laporan dari penelitian tersebut, katanya.
Sebelumnya, pernah datang tim peneliti dari Jakarta yang hanya meneliti lempengan gempa di Gunung tersebut. Namun penelitiannya baru dilakukan 50 persen, sehingga belum dapat memutuskan kebenaran pernah terjadi kegempaan di gunung tersebut.
“Dari LIPI sudah meneliti di puncak gunung, terus ada lagi dari Jakarta meneliti lempengan gempa, tapi belum ada hasilnya bagaimana, kita juga masih menunggu,” katanya.
Sementara kini di puncak gunung terdapat dua lubang kedalaman dua meter dengan diameter 1,5 meter yang digali oleh para peneliti.
“Dari desa meninjau ke puncak gunung, di sana terdapat dua lubang bekas penelitian, kita tidak tahu untuk apa lubang itu,” katanya.
Terkait ada dugaan berdiri Piramida seperti di daerah Mesir yang terkubur dalam Gunung Sadahurip, Sarif menegaskan tidak mengetahuinya meskipun sempat mendengar ada peninggalan bersejarah dari para tim peneliti dan orang tua terdahulu.
Keberadaan Gunung Sadahurip tersebut, hanya dipercaya warga sebagai gunung keramat dan bermuatan unsur mistis yang kuat.
Bahkan di puncak Gunung diakui warga terdapat makam keramat yang sesekali dapat terlihat dengan kasat mata.
Kawasan Gunung Sadahurip yang terdapat bebatuan tersebut sebagaian lahannya dimanfaatkan warga untuk areal pertanian dengan menanami berbagai jenis sayuran.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More